Admin
30-09-2025
Hepatitis
B surface antigen atau dikenal dengan tes HBsAg adalah prosedur pemeriksaan
untuk mendeteksi antigen permukaan virus hepatitis B (HBV) di dalam darah.
Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk deteksi dini hepatitis B yang
memengaruhi fungsi organ hati. Hepatitis B adalah penyakit yang dapat
menyebabkan peradangan pada organ hati. Antigen permukaan virus hepatitis B
biasanya akan muncul apabila seseorang terinfeksi virus hepatitis B dan
berpotensi untuk menularkan virus tersebut ke orang lain. Selain itu, HBsAG
juga muncul sebagai penanda dari infeksi jangka panjang (kronis).
Umumnya,
virus hepatitis B akan menjalani masa inkubasi selama 90 hari. Pada masa
inkubasi tersebut, tes HBsAg sudah dapat dilakukan untuk mendeteksi keberadaan
antigen permukaan virus hepatitis B. Namun, pada beberapa kasus, antigen
tersebut tidak dapat ditemukan pada seseorang yang telah terinfeksi virus
hepatitis B selama lebih dari 7 minggu. Tes HBsAg sangat penting dilakukan
sebagai deteksi dini infeksi, pencegahan penularan, pemantauan penyakit, dan
evaluasi efektivitas pengobatan.
Kelompok
yang perlu melakukan Tes HBsAg yaitu ibu hamil, orang yang berisiko tinggi
terinfeksi HBV, petugas kesehatan, orang dengan gejala hepatitis, pasien yang
akan menjalani pengobatan imunosupresan, berhubungan seks dengan seseorang
terinfeksi virus hepatitis B, memiliki kontak erat dengan seseorang yang
memiliki virus hepatitis B, berbagi jarum untuk penggunaan narkoba IV,
mendapatkan tranfusi darah atau transplantasi organ.
Bagi
orang atau pasien yang akan melakukan tes HBsAg, tidak memerlukan persiapan
khusus seperti berpuasa. Namun bila tes dilakukan bersamaan dengan tes lain
seperti fungsi hari, maka dianjurkan untuk berpuasa.
Tes HBsAg dapat menghasilkan hasil positif atau
negatif, tergantung pada kondisi pasien.
Jika hasil tes HBsAg positif, ini
mengindikasikan bahwa pasien kemungkinan telah terinfeksi virus hepatitis B.
Hasil ini juga bisa menunjukkan bahwa pasien mengalami hepatitis B kronis.
Selain itu, hasil reaktif ini berarti bahwa individu tersebut masih berpotensi
menularkan virus ke orang lain.
Sebaliknya, hasil HBsAg negatif menunjukkan bahwa antigen permukaan
virus hepatitis B tidak ditemukan dalam sampel darah pasien. Hasil ini biasanya
bisa diperoleh oleh seseorang yang tidak terinfeksi virus hepatitis B atau
telah pulih dari penyakit tersebut.
Faktor
yang dapat mempengaruhi hasil tes HBsAg yaitu infeksi hepatitis B kronis,
kondisi medis lain, dan imun tubuh. Selain itu jika tes HBsAg positif, biasanya
memerlukan tes lanjutan untuk menentukan fase infeksi dan tingkat keparahannya
meliputi Tes Anti-HBc (Total Antibody to Hepatitis B Core Antigen) dan Tes
Anti-HBs (Hepatitis B Surface Antibody)
Pemeriksaan tes HBsAg bisa
dilakukan di UPTD Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta dengan biaya Rp. 30.000,-.
Yuk Cek kesehatanmu di tempat kami. “Mencegah Lebih baik daripada Mengobati.”
Sumber
:
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-tes-hbsag
https://prodia.co.id/id/test-detail-lab/rovzPP8bhHA=-hbsag